Rabu, 09 November 2011

Peserta Diklatpim Kabupaten Rokan Hilir Belajar di Kota Bogor

Source : www.kotabogor.go.id

Selasa, 08 November 2011
ImageKota Bogor kembali menerima kunjungan. Kali ini, giliran Kabupaten Rokan Hilir datang menyambangi Kota Hujan ini.
 
Walikota Bogor yang diwakili Kepala BKPP Kota Bogor, Aim Halim Hermana, menerima langsung kunjungan tamu Kabupaten Rokan Hilir, Selasa (8/11/2011) di Ruang Balaikota I Bogor.
  
Adapun maksud dan kedatangan Kabupaten Rokan Hilir ini dalam rangka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepemimpinan Tingkat III Angkatan III dan Tingkat IV Angkatan XII Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir yang diikuti 102 orang yang terdiri dari 35 orang peserta tingkat III, 35 orang peserta tingkat IV ditambah dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Widyaiswara serta perangkat daerah lainnya.
  
Kepala BKPP Kabupaten Rokan Hilir, H. Syamsudin, SH selaku ketua rombongan mengatakan bahwa Kota Bogor adalah acuan yang tepat untuk dijadikan perbandingan kemajuan di segala bidang.
  
“Selain itu Kota Bogor merupakan kota yang sudah cukup tua dan berpengalaman,Kota Bogor juga memiliki penduduk yang cukup padat,” ujar Syamsudin.
  
Ia pun menambahkan, jika dibandingkan dengan Kabupaten Rokan Hilir, masih banyak sektor-sektor lain yang masih memerlukan pembenahan. “Demi tercapainya hasil yang maksimal, diperlukan perbandingan-perbandingan dengan daerah lain,” tambahnya.
  
Dalam perjalanannya, Kabupaten Rokan Hilir sendiri terus melakukan pembenahan di berbagai bidang. Salah satunya adalah pembuatan kebun seluas kurang lebih 1000 HA yang diberikan kepada rakyat miskin untuk dikelola sejak 5 tahun yang lalu. Adapun kebun tersebut digunakan sebagai lahan kelapa sawit.
  
Hal ini berbanding lurus dengan target yang dicanangkan oleh Kabupaten Rokan Hilir sendiri dimana pada tahun 2016, ditargetkan terciptanya Rokan Hilir yang maju dan sejahtera.
  
Sedangkan dari hasil laut, diakui Syamsudin bahwa Kabupaten Rokan Hilir terus menggenjot suplai hasil lautnya. Sebagaimana diketahui, bahwa Rokan Hilir adalah penyuplai hasil laut nomor satu  di Indonesia. “Bahkan Bagan Siapi-api adalah supplier hasil laut nomor 2 di dunia,” imbuhnya. Hal ini juga didukung dengan kenyataan bahwa Rokan Hilir juga memiliki primadona lainnya, yaitu minyak bumi yang mana menjadi penyumbang terbesar nomor 3 di Indonesia.
  
“Kami bersyukur dengan segala hasil yang melimpah itu sehingga Kabupaten Rokan Hilir dapat meng-anggarkan APBD 2011 sebesar 1,8 Triliun,” kata Syamsudin.

Image
  
Dengan hasil bumi yang berlimpah tersebut, tidak menampik alasan bahwa Kabupaten Rokan Hilir juga memiliki masalah-masalah. Salah satunya adalah sampah dan kependudukan. “Kedua masalah ini yang sekarang menjadi fokus utama kami,” ujar Syamsudin.
  
Menjawab permasalahan tersebut, Kepala BKPP Aim Halim Hermana mengatakan bahwa Bogor pun tak luput dari masalah. Ada empat masalah yang menjadi prioritas untuk ditangani, yaitu masalah transportasi, masalah kebersihan, masalah PKL dan masalah kemiskinan.
  
“Tetapi itu tidak mengurangi perhatian kami untuk tetap menangani bidang-bidang dasar lainnya seperti bidang pendidikan dan kesehatan,” ujar Aim.
  
Untuk masalah kesehatan, Kota Bogor sendiri terus mendorong dan memperlancar pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang telah memiliki payung hukum berupa Perda Nomor 12 tahun 2009. Hal ini juga didukung dengan mengurangi jumlah reklame rokok di berbagai ruas jalan protokol di Kota Bogor.

“Mudah-mudahan dengan mengurangi promosi rokok tersebut dapat mengurangi jumlah perokok aktif sekaligus melindungi warga Kota Bogor dari pencemaran asap rokok yang membahayakan kesehatan,” kata Aim. (jum-pkl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar