Selasa, 18 Oktober 2011

Seluruh Bayi dan Balita di Kota Bogor Harus Bebas Campak Dan Polio

Source : www.kotabogor.go.id

Selasa, 18 Oktober 2011
ImageWalikota Bogor Diani Budiarto berharap agar bayi dan balilta di Kota Bogor segera bebas dari penyakit campak dan polio. Untuk itu, Diani mengimbau seluruh warga masyarakat di Kota Bogor secara suka rela membawa anak-anak mereka untuk mendapatkan imunisasi campak-polio di tempat pelayanan kesehatan terdekat.

Harapan ini dinyatakan Diani dalam pembukaan secara resmi pencanangan kampanye imunisasi campak dan polio di Kota Bogor, Selasa (18/10/2011) di halaman Kecamatan Bogor Utara, Jalan Gagalur II No. 2 Bogor.

“Ibu-ibu yang memiliki balita agar mengingatkan para tetangganya agar dalam 1 bulan ini betul-betul terimunisasi dan tidak tersisa,” imbau Diani.

Dalam kegiatan kampanye yang akan dilaksanakan selama satu bulan ke depan, para petugas diharapkan tidak hanya berorientasi pada pelaksanaan 1 bulan semata. “Tapi betul-betul menyikapi program ini dengan output terselesaikannya eliminasi penyakit campak dan polio,” ingat Diani.

Dengan demikian, harap Diani, tidak lagi tersisa bayi-balita yang tidak diimunisasi. Sasaran imunisasi campak adalah bayi-balita yang berusia 9-59 bulan. Sedikitnya di Kota Bogor terdapat 76.430 bayi dan balita. Sedangkan untuk imunisasi polio, targetnya adalah bayi berusia 0-59 bulan. Tercatat terdapat 90.096 bayi dan balita yang menjadi sasaran imunisasi polio.

Diani meminta agar 4008 tenaga kesehatan terlatih yang akan diterjunkan di 989 titik pelayanan di 68 Kelurahan, betul-betul melaksanakan tugas mereka dengan penuh tanggung jawab.  “Target sekian ribu memerlukan keseriusan aparat di lapangan untuk saling membantu dan berkoordinasi. Sehingga dalam waktu satu bulan tidak tersisa masyarakat yang tidak tervaksinasi campak dan polio,” tambah Diani.

Pelaksanaan kampanye imunisasi campak dan polio di Kota Bogor memang harus mendapatkan perhatian bersama agar berjalan lancar dan sukses. Hal itu penting dan harus dilakukan mengingat adanya fakta-fakta memprihatinkan terkait penyakit campak dan polio.   

Image

Fakta pertama adalah data epidemiologi di Indonesia yang menyebutkan populasi kolompok masyarakat yng rentan campak masih besar dan berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Hal ini dikarenakan adanya akumulasi anak balita yang tidak mendapatkan imunisasi dan anak-anak yang tidak mendapatkan kekebalan setelah pemberian satu dosis vaksin campak.

Fakta berikutnya adalah laporan pada tahun 2006 sampai 2009 yang menunjukkan bahwa presentase penderita lumpuh layu mendadak yang tidak menerima imunisasi polio dan tidak lengkap, cenderung mengalami peningkatan. Kondisi ini jelas memerlukan sebuah kewaspadaan atas kemungkinan berulangnya KLB polio di Indonesia.

Dua fakta inilah yang telah mendorong Kementrian Kesehatan Republik Indonesia bersama-sama dengan WHO dan UNICEF pada tahun 2009 melakukan kajian tentang pentingnya pemberian imunisasi tambahan campak dan polio.  Di tahun 2011 ini, akan dilakukan langkah pemberian imunisasi tambahan campak dan polio dengan target bahwa seluruh sasaran dapat terlayani dengan baik.

Oleh karena itu, tempat pemberian imunisasi dilaksanakan di 989 pos pelayanan imunisasi yang meliputi pos imunisasi, posyandu, puskesmas, rumah sakit, dan taman kanak-kanak di Kota Bogor. Relatif banyaknya pos pelayanan imunisasi ini untuk mendukung lancar dan suksesnya penyelenggaraan imunisasi tambahan campak dan polio di Kota Bogor. (dian/gus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar